Gunung Cikuray, Garut, Jawa Barat

Gunung yang Wajib Didaki sama Orang Sunda


Apa kalian tau gunung Cikuray itu seperti apa ? ada dimana ? dan ada keindahan apa disana ?
Kalau kalian belum tau, kami akan coba memberitahu tentang informasi gunung yang indah ini, bagi kalian yang sudah tau ya diam-diam aja yak :p .
Gunung Cikuray adalah sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Gunung ini mempunyai ketinggian 2.821 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah Gunung Gede. Gunung ini berada di perbatasan kecamatan Bayongbong, Cikajang, dan Dayeuh Manggung.
Karena keindahan yang kalian bisa dapat di puncak gunung ini, banyak para pendaki yang memberikan sebutan untuk gunung ini samudera di atas awan.
Gunung ini termasuk gunung yang tidak aktif .Identik dengan bentuknya yang menyerupai kerucut raksasa atau nasi tumpeng.
Di bawah kaki gunung cikuray terdapat stasiun-stasiun pemancar televisi, entah apa alasannya kenapa di bangun di bawah kaki gunung ini, mungkin karena datarannya tinggi atau cuma kebetulan aja .hehe
  • Jalur pendakian

Untuk jalur pendakian di awali dari stasiun pemancar lalu melewati kebun teh yang cukup luas dan setelah itu mulailah masuk ke hutan rimba dan akan berakhir sampai kalian berada di puncak cikuray .
Gunung cikuray mempunyai 7 pos pendakian sebelum kita sampai ke puncaknya .
Untuk menuju puncak cikuray bisa di tempuh dengan waktu 6-8 jam, kalau ngebut mungkin bisa sampai puncak hanya dengan waktu 6 jam kurang .
Oke, sekian dulu infonya. besok-besok ane share jalur pendakiannya.

Related Posts:

SEPENGGAL KISAH DIBALIK MELETUSNYA GUNUNG GALUNGGUNG 1982




DAUN hanjuang dan bambu kuning kini menghiasi banyak rurmah penduduk Tasikmalaya. Dengan pajangan itu mereka berupaya meredakan kemarahan Gunung Galunggung. Menurut cerita, bambu kuning adalah senjata yang digunakan Raja Galuh ketika mengalahkan Raja Galunggung. Sedang daun hanjuang -- bentuknya serupa dengan pandan dan berwarna hijau kemerahan -- dianggap penjelmaan kujang emas (senjata asli Pajajaran) yang ditanam Raja Galunggung. Kedua kerajaan ini, Galuh dan Galunggung, memang dikenal dalam sejarah Pasundan. Syahdan, dalam pertempuran antara kedua raja itu -- entah kapan pula terjadinya -- Raja Galunggung terluka. Dia lari menyembunyikan diri, bertapa ke sebuah gunung terdekat. Dan dia sempat bersumpah "akan menuntut balas," demikian cerita Abu Sachrim, 56 tahun, juru-kunci sebuah pertapaan yang terletak di sebelah utara puncak Gunung Galunggung. Raja inilah yang kini disebut sebagai mBah Galunggung. 

Banyak orang percaya, gunung di Tasikmalaya itu meletus karena mBah Galunggung marah, hingga perlu "ditangkis" dengan memasang bambu kuning dan daun hanjuang. Menurut Abu Sachrim, pernah tujuh orang datang bertapa di puncak Galunggung. Setelah tiga bulan, para petapa itu menemukan enam keris pusaka milik Raja Galunggung. Mereka mengambil dan membawa pergi keris itu. Kemudian terjadilah letusan pertama Galunggung, 5 April. Merasa bersalah, para pertapa itu mengembalikan keris itu ke tempat ditemukannya. Ternyata gunung itu masih murka".Letusan Galunggung, berturut-turut selama empat bulan, membangkitkan berbagai "teori" aneh. Misalnya Aki Saftan, ahli kebatinan dari Desa Gunung Tanjung, Kecamatan Manonjaya, sempat dihubungi salah seorang pejabat Pemda Kabupaten Tasikmalaya. Menurut Aki Saftan, 50 tahun, masyarakat Tasikmalaya sudah ingkar, tidak mau bersedekah. Dia menganjurkan seekor sapi dari Kroya, Jawa Tengah harus dipotong oleh Bupati Tasikmalaya sendiri, kemudian dagingnya dan satu kuintal beras dibagi rata pada fakir miskin. "Galunggung harus diberi tepung lawung," ujar Aki Saftan dengan sungguh-sungguh. "Kalau tidak, Tasikmalaya akan menjadi sagara (danau)," tambahnya. 

Pernah pula (20 Mei) sekitar seratus orang datang ke Kampung Cikadu, Kecamatan Indihiang, Daerah Bahaya II. Mereka datang dari Bandung, Bogor, Cirebon, Sukabumi dan Ciamis dengan menggunakan delapan bis mini. Tepat tengah malam, malam Jumat Kliwon, 12 ekor domba dan seekor sapi yang mereka bawa disembelih di halaman masjid desa. Sebelum acara penyembelihan diadakan semadi dan pembacaan doa. Hadir pula sekitar 300 penduduk setempat, sebagian besar pengungsi yang tinggal di bedeng darurat. Rombongan pendatang itu dipimpin oleh Aki Syamsu, yang berasal dari Banten. Ia murid aliran kebatinan Madrais, Cigugur, Kuningan. Tahun 1970-an, aliran ini dilarang pemerintah, dan Aki Syamsu dikabarkan mendirikan aliran Hikmaliyah, yang kemudian tahun 1980 juga dilarang. Lalu sebagian anggotanya mendirikan perkumpulan baru "Iktikad baik." 

Seminggu setelah acara di Cikadu, seorang pendeta Budha bernama Adisurya membangun "makam mBah Galunggung" di rumahnya di Kompleks Pancasila, Tasikmalaya. Adisurya (terlahir Lai Khai Fong), 44 tahun, juga dikenal sebagai ahli tusuk jarum. Di depan rumahnya yang juga berfungsi sebagai kelenteng "Kue En She" didirikannya sebuah cungkup, berbentuk stupa, beratap sirap dengan lantai marmar putih. Ukurannya 4 x 4 meter. Di bagian tengah dibuat sebuah makam, dan di dekat "nisan" dipasang hio. Ada sepasang tempat pembakaran kertas di samping makam. Biaya pembangunan "makam": Rp 1,5 juta, berasal dari kantung Adisurya sendiri. Menurut istrinya, tatkala bersemadi pada suatu malam Adisurya mendapat wangsit agar membangun makam mBah Galunggung di depan rumahnya itu. Upacara peresmiannya (17 Juni) dihadiri sekitar 50 orang, berlangsung dari pukul 19.00 sampai 22.00. Dimulai dengan doa, disusul penanaman keris pusaka milik sang pendeta, lalu pemotongan tumpeng, upacara itu bertujuan "mengurung roh mBah Galunggung di makam itu," kata Ny. Adisurya. TAPI "makam" itu ternyata tak direstui oleh Walikota Tasikmalaya Oman Rusman. Bangunan itu kemudian diperintahkannya untuk dibongkar. Pendeta Adisurya kabarnya marah. Keris pusakanya dicabut lagi (11 Juli), begitu juga sebuah batu pusaka yang konon penolak bala. Roh mBah Galunggung, begitu kisah Ny. Adisurya, dikembalikan suaminya ke Gunung Galunggung. Dan kebetulan, dua hari kemudian Galunggung meletus lagi. 

Berbagai upacara mistik itu membuat was-was para pejabat agama. Departemen Agama lantas membentuk Tim Dakwah Penanggulangan Bencana Galunggung. Tapi upaya mistik, terakhir 26 Juli, masih memikat perhatian. Tatang Permana, 40 tahun, ahli kebatinan dari Banyuwangi, Jawa Timur, hari itu naik ke kawah Gunung Jadi (anak Gunung Galunggung) dan menyerahkan sesajen berupa 40 butir telur ayam dan 40 cangkir kopi. Toh dua hari kemudian Galunggung meletus lagi, malah sampai tiga hari berturut-turut. Domba, sapi, keris, telur dan kopi rupanya terbuang percuma.

Sejarah Gunung galunggung ?Menurut misteri, asal usul, Mitos Sejarah Gunung galunggung dimulai pada abad ke XII. Di kawasan ini terdapat suatu Rajyamandala (kerajaan bawahan)Galunggung yang berpusat di Rumantak, yang sekarang masuk dalam wilayah Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Tasikmalaya.

Tempat Sejarah Gunung galunggung merupakan salah satu pusat spiritual kerajaan Sunda pra Pajajaran, dengan tokoh pimpinannya Batari Hyang pada abad ke-XII. Saat pengaruh Islam menguat, pusat tersebut pindah ke daerah Pamijahan dengan Syeikh Abdul Muhyi (abad ke XVII) sebagai tokoh ulama panutan.

Sumber prasasti Geger Hanjuang yang ditemukan di sana menyebutkan bahwa pada tahun 1033 Saka atau 1111 Masehi, Batari Hyang membuat susuk/ parit pertahanan. Peristiwa nyusuk atau pembuatan parit ini berarti menandai adanya penobatan kekuasaan baru di sana (di wilayah Galunggung). Sementara naskah Sunda kuno lain adalah Amanat Galunggung yang merupakan kumpulan naskah yang ditemukan di kabuyutan Ciburuy, Garut Selatan berisi petuah?petuah yang disampaikan oleh Rakyan Darmasiksa, penguasaGalunggung pada masa itu kepada anaknya.

Sementara Prabu Jaya Pakuan alias Bujangga Manik, seorang resi Hindu dari Kerajaan Sunda, Pakuan Pajajaran yang telah melakukan dua kali perjalanan dari Pakuan Pajajaran ke Jawa sempat menuliskan Galunggung dalam catatan perjalanannya. Namun demikian tak banyak informasi mengenai Galunggung yang didapat dari naskah ini. Sadatang ka Saung Galah, sadiri aing ti inya, Saung Galah kaleu(m)pangan, kapungkur Gunung Galunggung, katukang na Panggarangan,ngalalar na Pada Beunghar, katukang na Pamipiran. (Sesampai di Saung Galah berangkatlah aku dari sana ditelusuri Saung Galah, Gunung Galunggung di belakang saya, melewati Panggarangan, melalui Pada Beunghar, Pamipiran ada di belakangku.)

Mengganggu Penerbangan British Airways-9

British Airways (BA) Penerbangan 009 adalah sebuah penerbangan British Airways yang dimulai dari Heathrow, London menuju Auckland di Australia, dengan pemberhentian di Bombay, Madras, Kuala Lumpur, Perth, dan Melbourne.

Pada 24 Juni 1982, rute ini dipakai oleh City of Edinburgh, nama sebuah 747-236B nomor registrasi G-BDXH. Pesawat tersebut terbang menuju awan abu gunung berapi dari letusan Gunung Galunggung dimalam hari, membuat seluruh mesin mati, dan mesin mati tersebut tidak diketahui kru darat karena terganggunya sistim radio.

Ilustrasi pesawat jumbo jet Boeing 747 British Airlines penerbangan-9 saat melewati awan debu. Terlihat debu panas gunung Galunggung menghantam badan pesawat dan membuat badan serta sayap terlihat berpendar dan bercahaya lalu debu Galunggung mematikan keempat mesinnya. (picture courtesy: wikipedia)

Kejadian bermula setelah BA-9 transit di Kuala Lumpur selama perjalanannya dari London. Kemudian pesawat melanjutkan penerbangan ke selatan, arah Auckland di Australia sebagi tujuan terakhirnya.

Saat kejadian, pesawat sudah berada di selatan pulau Jawa bagian baratnya, disekitar wilayah udara Pelabuhanratu, dan disaat itulah mesin mulai terganggu.

Lalu mesin pesawat raksasa Boeing 747 tersebut mulai terganggu dan secara tiba-tiba mati. Tak lama kemudian, diikuti oleh mesin kedua yang juga tiba-tiba mati.

Hal itu diikuti oleh kedua mesin terakhir yang juga ikut mati. Maka akhhirnya keempat mesin pesawat itu semuanya mati tanpa diketahui oleh kapten dan krew, kenapa dan apa penyebabnya?!

British Airways Flight-9

Kemudian kapten pilot mengambil keputusan untuk berbalik arah ke Jakarta dan mendarat darurat disana.

Saat berbalik arah itulah keempat mesin Boeing akhirnya mati total, tak mau dinyalakan kembali. Pesawat pun terbang tanpa satupun mesin yang menyala!

Pesawat kemudian dialihkan oleh traffic air control ke bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dan berharap agar mesin mereka dapat menyala dan mendarat di sana.

Pesawat ini akhirnya dapat keluar dari awan abu gunung Galunggung, dan menyalakan kembali mesin (walaupun gagal sekali lagi), dan dapat mendaratkan pesawat dengan selamat di Bandara Halim Perdanakusuma. Tak satupun orang terluka.

Hingga ada salah satu penumpang bernama Betty Tootell menuangkan pengalaman dramatisnya tersebut ke dalam sebuah buku berjudul “All Four Engines Have Failed“.

Dan untuk mengenang peristiwa tersebut, mereka semua seluruh penumpang dan krew pesawat akhirnya membentuk club yang mereka namai Galunggung Gliding Club.

Club tersebut dibentuk selain untuk mengenang peristiwa tersebut juga agar sesama penumpang dapat tetap berhubungan diantaranya sebagai bentuk rasa persamaan pengalaman dan persaudaraan.

Program Air Crash Investigation besutan National Geographic juga merekonstruksi peristiwa yang sangat dramatis tersebut dengan judul Falling From The Sky melalui program acaranya.

Karena begitu heroik dan dramatisnya peristiwa tersebut, membuat Discovery Channel akhirnya juga membeli hak siar untuk program Air Crash Investigation.




Related Posts:

Sejarah Letusan Gunung Galunggung dan Kedahsyatannya


http://www.husensantoso.blogspot.com//Sejarah Letusan Gunung Galunggung dan Kedahsyatannya

Sekarang ane mau ngasih informasi tentang sejarah dan kedahsyatan letusan Gunung Galunggung.
 Anda pasti masih ingat dengan peristiwa gunung galunggung yang meletus terakhir tahun 1982, khususnya para orang tua sekarang. Pada waktu itu saya masih mengalami, usia saya 5 tahun. Ingat-ingat lupa juga sih kejadiannya. Nah untuk para generasi muda sekarang yang sebagian belum mengetahui sejarah meletusnya gunung Galunggung, saya mengulas sedikit informasi yang mungkin bermanfaat bagi anda.

Sejarah gunung galunggung itu tercatat terjadi 4 kali meletus. Diketahui pada bulan Juli 1822 sebagai letusan pertama, pada saat itu ditandai dengan adanya air menjadi keruh dan berlumpur di Cikunir. Dari kawah menunjukan bahwa air keruh tersebut panas dan muncul kolam asap. Kemudian pada tanggal 8 s.d. 12 Oktober terjadi letusan yang menghasilkan awan panas, hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, serta lahar. Lahar ini bergerak mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini tercatat menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung Galunggung. 

Letusan berikutnya yang kedua terjadi di antara tanggal 7 - 9 Oktober 1894 yang menghasilkan awan panas. Selanjutnya pada tanggal 27-30 Oktober 1894 terjadi aliran lahar yang mengalir pada alur sungai yang sama dengan lahar yang dihasilkan pada letusan gunung Galunggung tahun 1822. Dan akibat dari letusan kali ini tidak sama dengan letusan tahun 1822, sebagian rumah ambruk karena tertimpa hujan abu.  letusan ini menghancurkan 50 desa.

Selanjutnya gunung Galunggung meletus pada awal bulan Juli tahun 1918, yang tercatat sebagai letusan yang ketiga. Diawali dengan gempa bumi, pada tanggal 6 Juli ini letusan menghasilkan hujan abu setebal 2-5 mm. Dan tercatat pada tanggal 9 Juli muncul kubah lava di dalam danau kawah dengan ukuran 560 x 440 m setinggi 85 m  yang kemudian dinamakan gunung jadi.
Sejarah Gunung Galunggung Meletus
Gunung Jadi di Kawah Gunung Galunggung

Nah terakhir yang saya alami dan tentunya dengan para orang tua sekarang yaitu letusan yang ke empat terjadi pada tanggal 5 Mei 1982 disertai dengan kilatan halilintar, pijaran api, suara dentuman dahsyat yang menghasilkan asap tebal mencapai 10 km.. Erupsi yang dahsyat, penyebab terjadinya pendaratan darurat pesawat Boeing 747 British Airways yang terbang dari Australia menuju Singapura mendarat di Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta pada tanggal 24 Juni. Erupsi yang maha dahsyat ini berlangsung selama 9 bulan yang berakhir pada tanggal 8 Januari 1983.

Erupsi ini pada fase pertama mengakibatkan hancurnya 40 % kubah lava "gunung jadi" yang terbentuk pada tahun 1918, yang menghasilkan awan panas, hujan batu, abu, dan gas. Erupsi fase pertama ini terjadi pada 17-19 Mei yang mengakibatkan tinggi asap erupsi mencapai 30 kilometer dan sisa kubah lava tinggal 5%. Pada fase kedua, erupsi menghancurkan seluruh sisa gunung jadi yang mengakibatkan lontaran batu dan hujan pasir. Tinggi asap letusan pada tanggal 13-29 Juli mencapai 35 kilometer.

Selama periode letusan ini, tercatat sekitar 18 orang meninggal, sebagian besar karena sebab tidak langsung dari letusan akan tetapi karena kecelakaan lalu lintas, usia tua, kedinginan dan juga kekurangan pangan. Dan sekitar 22 desa ditinggal tanpa penghuni, diperkirakan kerugian sekitar Rp. 1 milyar pada saat itu.
Letusan terakhir ini telah menyebabkan perubahan peta wilayah pada radius sekitar 20 km dari kawah gunung Galunggung, perubahan ini lebih banyak disebabkan oleh terputusnya jalan dan aliran sungai, akibat dari limpahan aliran lava dingin berupa material batu, kerikil dan pasir. Perubahan peta ini yang mencakup Kecamatan Sukaratu, Kecamatan Leuwisari dan Kecamatan Indihiang.


Sejarah Gunung Galunggung Meletus
Akibat Bencana Letusan Gunung Galunggung

Dan setelah letusan sekitar tahun 1984 - 1990 merupakan masa rehabilitasi kawasan yang tertimpa bencana, dengan menata kembali jalan yang terputus, pengerukan lumpur dan pasir pada beberapa aliran sungai dan saluran irigasi (khususnya Cikunten I), dan kemudian dibangun check dam yang disebut tanggul oleh penduduk setempat di daerah Sinagar sebagai benteng pengaman limpahan lahar dingin ke kawasan Kota.

Dan pada masa tersebut sampai sekarang dilakukan eksploitasi pemanfaatan pasir Galunggung untuk bahan material bangunan maupun konstruksi jalan raya, dan pasir Galunggung dianggap bahan pasir berkualitas. Pada awal perkembangan usaha pengerukan pasir Galunggung sekitar tahun 1984-1985 dibangun jaringan jalan Kereta Api dari dekat Station KA Indihiang Kampung Cibungkul Parakanhonje ke check dam Sinagar (tanggul) sebagai jalur khusus untuk mengangkut pasir dari Galunggung ke Jakarta.

Nah sahabat pembaca sekarang ini gunung Galunggung sangat berbeda, karena dijadikan kawasan wisata yang menarik buat anda kunjungi.

Related Posts:

Pesona Gunung Galunggung





Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167 meter di atas permukaan laut, terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya. Terdapat beberapa daya tarik wisata yang ditawarkan antara lain obyek wisata dan daya tarik wanawisata dengan areal seluas kurang lebih 120 hektar di bawah pengelolaan Perum Perhutani. Obyek yang lainnya seluas kurang lebih 3 hektar berupa pemandian air panas (Cipanas) lengkap dengan fasilitas kolam renang, kamar mandi dan bak rendam air panas.

Meskipun Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167 m diatas permukaan laut, untuk bisa mencapai kawah gunung yang pernah meletus pada tahun 1982 itu, pengunjung tidak perlu bersusah payah mendaki.
Demi bisa menginjakkan kaki di gunung tersebut, pengunjung perlu meniti 620 anak tangga. Bahkan pengunjung juga bisa mencapai ke kawah yang biasa dijadikan tempat berkemah dan memancing.

Gunung Galunggung sendiri berada 17km dari pusat Kota Tasikmalaya, tepatnya di Desa Linggajati, Kec Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.
Sejauh mata memandang selama menyusuri ratusan anak tangga permanen, pengunjung tidak akan bosan karena keindahan alamnya. Jika merasa lelah, pengunjung juga bisa beristirahat sejenak sambil berfoto ria.
Sesampainya di kawah Galunggung, pengunjung bisa beristirahat di warung-warung milik penduduk sekitar yang menjajakan makanan, minuman serta camilan.


Sesampainya di dasar kawah, terdapat danau yang airnya tenang dan berwarna hijau. Danau tersebut juga banyak dihuni ikan-ikan yang bisa dipancing.
Selain danau, di kawah ada pula gugusan pulau kecil yang dipuncak-puncaknya berkibar dengan gagah, sang saka merah putih. Bahkan di kawah, ada pula sebuah musolah dan sumber air bagi pengunjung yang ingin berkemah atau camping ceria di dasar kawah.
Untuk mencapai destinasi ke Galunggung tidaklah sulit dan membutuhkan biaya besar. Sarana tranportasi umum pun menjangkau hingga ke pintu masuk Gunung Galunggung
Dari ibukota, perjalanan ke Tasikmalaya bisa ditempuh dalam waktu tujuh hingga delapan jam. Untuk menghemat waktu, baiknya perjalanan ke Tasikmalaya dilakukan tengah malam. Sehingga tiba di Tasikmalaya pagi hari.


Panorama keindangan Gunung Galunggung sangat memikat dan memesona. Di sana, kita disuguhi pemandangan berupa gunung, kawah, hutan, pepohonan dan pastinya kesegaran udara.
Jika kurang puas dan tertantang untuk menuju ke bawah kawah, pengunjung bisa menyusuri jalan-jalan di sisi tepian kawah yang akan mengantar pengunjung menuju ke dasar kawah.



Related Posts: